tag:blogger.com,1999:blog-48186463932486268852024-02-19T07:21:15.750-08:00Audiens InsightUnknownnoreply@blogger.comBlogger14125tag:blogger.com,1999:blog-4818646393248626885.post-92004212550477415892011-05-26T01:24:00.000-07:002011-05-26T01:27:30.839-07:00Belanja Rumah Tangga untuk Produk Perawatan Pria Naik 15% di 2010<!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id="ieooui"></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal"><i><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"> Temuan Utama: </span></i><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"></span></p> <p class="MsoNormal"><i><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Kontribusi produk perawatan pria1 terhadap jumlah penjualan produk perawatan tumbuh 29% Pria perduli terhadap bau, rambut dan kulit wajah mereka </span></i></p> <p class="MsoNormal"><i><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"> </span></i><b><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Publish : JAKARTA, 24 MAY 2011 </span></b></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"> Kini … Pria peduli dengan bau, rambut dan kulit wajah mereka!</span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"> </span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 42pt 0.0001pt 27pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">“<i>Menjaga penampilan bagi pria berarti menjaga bau tubuh, rambut dan kulit wajah mereka. Kita telah melihat peningkatan yang agresif pada kategori ini. Pembersih tumbuh paling agresif dengan 55% dari tahun 2009, diikuti oleh shampoo (45%) dan cologne (22%). Selain meningkatnya minat untuk terlihat menarik, meningkatnya polusi dan lalu lintas di kota-kota juga bisa menjadi faktor yang mendorong pertumbuhan</i>,” ujar <b style="">Hellen Katherina, Associate Director dari Homepanel services di Nielsen Indonesia</b> </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"><span style="">-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Hasil survey Nielsen saat ini menunjukkan bahwa pria dan perempuan memiliki kepedulian yang sama ketika berbicara mengenai penampilan dan fesyen. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"><span style="">-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Dua-pertiga dari kedua gender ini setuju bahwa penting bagi mereka untuk terlihat muda dan lebih dari setengah jumlah penduduk pria dan wanita juga setuju bahwa penting terlihat menarik bagi lawan jenis (ini bahkan lebih penting bagi pria dibandingkan wanita).<span style=""> </span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"> <span style="">-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Pria cenderung untuk tidak mengikuti tren fesyen, hanya saja, umumnya (56%) pria setuju untuk selalu berpenampilan menarik sehingga dapat meningkatkan kepercayaan diri. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";" lang="FI"> <span style="">-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"><span style=""> </span></span><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";" lang="FI">Hanya 19% mengatakan mereka mengikuti tren fashion. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";" lang="FI"> <span style="">-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";" lang="FI">Melihat hasil survey tersebut, maka produk perawatan pria menjadi lebih penting saat ini. Dari analisa Nielsen adanya peningkatan belanja rumah tangga terhadap produk perawatan pria.. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";" lang="FI"> <span style="">-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";" lang="FI"><span style=""> </span>Sehingga akibat dari perubahan perilaku pembelian produk perawatan pria mendorong total penjualan untuk tumbuh 14% di tahun 2010, mencapai hampir Rp 12 Triliun. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";" lang="FI"> <span style="">-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";" lang="FI"><span style=""> </span>Di sisi lain, kegiatan periklanan juga dapat mendorong pertumbuhan penetrasi produk perawatan pria dengan manufaktur menghabiskan lebih dari Rp 400 Miliar dalam belanja iklan pada tahun 2010, meningkat 25% dari tahun 2009. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";" lang="FI"> </span></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4818646393248626885.post-81250958119755614752011-05-09T22:36:00.000-07:002011-05-09T22:49:26.070-07:00Yuppie Couples<span style="font-style: italic;">Hmm...</span> berbicara tentang Youppie Couples atau pasangan muda hampir mirip dengan memperbincangkan sebuah perhelatan akbar persepakbolaan dunia. Tak pernah habis-habisnya membicarakan perilaku pertandingan dan juga pemainnya itu sendiri. Sampai-sampai kita takjub dengan penghasilan yang mereka terima. <span style="font-style: italic;">Wow... the great salary</span>.<br /><br />Mirip dengan situasi tersebut, pasangan muda di Jakarta saat ini mempunyai perilaku yang menarik untuk diamati. Baik dari sisi daily activities maupun kemapanan yang mereka punya.<br /><br /><span style="font-style: italic;">Pantas... </span>pasangan muda saat ini, memang tidak dalam bentuk gamblang Nielsen menuturkan angkanya tetapi diprediksi pasangan muda ini mengalami pertumbuhan jumlahnya. Mereka juga dianggap sebagai kekuatan masa depan konsumen Indonesia.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Siapa Mereka ? </span><br />Mereka yang usianya lebih banyak di bawah 30 tahun, yang rata-rata tinggal di perumahan kelas menengah atas baik di tengah kota maupun di perbatasan kota. Umumnya mereka bekerja di bidang-bidang kerja seperti perbankan, bisnis atau marketing dan lainnya. Mereka layak disebut sebagai profesional.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4818646393248626885.post-86928838052640678602010-05-26T03:49:00.001-07:002010-05-26T03:49:47.963-07:00Polytron Mulai Fokus Pada Produk "Home Applliances"Jumat, 21 Mei 2010 21:10 WIB <br />Jakarta (ANTARA News) - Besarnya peluang pasar nasional dan internasional terhadap peralatan rumah tangga (home applliances) pada tahun-tahun mendatang, membuat brand Polytron mulai fokus untuk membesarkan produksi dan penjualan peralatan elektronik kategori keperluan rumah tangga.<br /><br />"Banyak riset membuktikan pada tahun-tahun mendatang, keperluan masyarakat terhadap peralatan audio visual, seperti televisi maupun mini-compo akan menurun, sedangkan home applliances meningkat," kata Santo Kadarusman, Public Relations & Marketing Event Manager PT Hartono Istana Teknologi di Jakarta, Jumat. <br /><br />Saat ini, bahkan, Polytron sudah menyiapkan strategi bisnis dan penjualan baru peralatan rumah tangga demi memenuhi peluang yang sudah di depan mata, kata Santo yang menjadi bagian dari keluarga besar Polytron sejak Juli 2005, dalam pembukaan kembali Showroom Polytron di Grand Indonesia Shopping Town, Jakarta dan mengumumkan penyediaan Layanan Mobil Service AC.<br /><br />Namun, Santo tidak menjelaskan secara terperinci langkah-langkah strategi bisnis dan penjualan tersebut kecuali dengan menunjukkan bahwa produk-produk Polytron selalu mengalami peningkatan kualitas dan mengadopsi sebanyak mungkin keinginan masyarakat luas.<br /><br />Santo juga menambahkan, produk-produk Polytron adalah produk terbaik yang dipersembahkan oleh karya putera Indonesia. Dengan kombinasi inovasi dan kerja keras serta team work itulah, sampai saat ini produk di bawah bendera PT Hartono Istana Teknologi mengantongi 23 paten (yang dipatenkan di Indonesia, Kanada dan Amerika Serikat) yang diakui dan sebagai bukti komitmen tinggi dan inovasi.<br /><br />Selain itu, produk Polytron juga sudah merambah mancanegara antara lain Thailand, Filipina, Srilanka, India, Pakistan, Uni Emirat Arab, dan Argentina.<br /><br />"Selaku produsen elektronik dalam negeri terbesar dan terkemuka di Indonesia merek Polytron semakin menunjukkan komitmen dalam memberikan layanan terbaik kepada konsumen setianya," kata Santo yang punya banyak jurus untuk meningkatkan penjualan Polytron itu.<br /><br />Showroom Lebih Lengkap<br /><br />Seiring dengan peningkatan kebutuhan konsumen akan produk elektronik, Polytron sebagai produsen elektronik dalam negeri yang terbesar dan terkemuka, membuka kembali Showroom Polytron yang berlokasi di Grand Indonesia Shopping Town, East Mall, Lantai 3, Jl MH Thamrin No 1, Jakarta Pusat dengan produk yang lebih lengkap.<br /><br />Dibuka pertama kali dibuka pada 5 September 2007. Setelah mengalami proses renovasi selama 6 bulan, kini Showroom Polytron Grand Indonesia dibuka kembali guna memberi kemudahan bagi masyarakat dan pelanggan setia Polytron untuk melihat secara langsung produk-produk unggulan dan berkualitas dari Polytron.<br /><br />Santo juga berharap bahwa kehadiran Showroom Polytron Grand Indonesia akan meningkatkan citra positif bagi Polytron yang selama ini telah tercipta melalui serangkaian produk-produk unggulan yang berkualitas tinggi, apalagi lokasinya yang berada di pusat perbelanjaan berkelas dan eksklusif seperti Grand Indonesia Shopping Town. Selain itu, Showroom Polytron Grand Indonesia ini akan menjadi lokasi utama untuk memasarkan dan mengenalkan produk-produk unggulan Polytron.<br /><br />Showroom Polytron yang memiliki luasan 77.5 meter persegi tersebut akan menampilkan produk-produk unggulan Polytron seperti LCDTV 123, TV Dignity, TV L-SIDI, Home Theater, BB3500, Audio Radio Compo seri Xcel, seri Funtastic, MiniMax, Lemari es Side by Side, Lemari es dua pintu, AC Standing Floor, Air Conditioner, Washing Machine dan Water Dispenser.<br /><br />Seiring dengan pembukaan kembali Showroom Polytron Grand Indonesia, dalam kesempatan yang sama Polytron juga meluncurkan Layanan Mobil Service AC. Bagi para pemilik Air Conditioner Polytron, cukup menghubungi Toll Free Number (layanan bebas pulsa) ke nomor 0 800 1 100999 maka teknisi andal Polytron akan mengunjungi lokasi konsumen pemilik AC Polytron.<br /><br />"Teknisi andal kami siap mendatangi lokasi pemilik AC Polytron di wilayah Jakarta. Kami melayani servis dengan jam operasional mulai pukul 08:30 sampai dengan pukul 17:30 WIB, setiap hari Senin sampai dengan Jumat dan 08:30 - 14:30 di Sabtu," ujar Santo. Biaya jasa servis yang dikenakan berkisar Rp 50.000 an, sementara isi freon termasuk jasa Rp 90.000. <br /><br />Menurut Santo, layanan ini memberi alternatif bagi pemilik AC Polytron yang mengalami kerusakan namun karena aktifivasnya cukup padat hingga tidak mempunyai waktu dan tidak usah repot-repot untuk membawa AC-nya ke Pusat Servis Polytron. <br /><br />Untuk Layanan Mobil Service AC, Polytron saat ini menyediakan 5 unit mobil yang siap mendatangi lokasi konsumen di wilayah Jadetabek, yang di kemudian hari bisa ditambah jumlahnya jika mendapatkan respon positif dari konsumen.<br /><br />PT Hartono Istana Teknologi sebagai produsen Polytron telah berkarya selama 33 tahun dan satu-satunya produsen elektronik lokal - tanpa prinsipal yang terus menerus memajukan industri elektronik di tanah air melalui serangkaian produk-produk inovatif yang telah diluncurkan dan berhasil menuai sukses baik di pasaran Indonesia maupun ketika diekspor ke negara-negara asing, dimana keseluruhan produk Polytron lahir dari tangan putra-putri Indonesia melalui pabrik yang berlokasi di Sayung, Semarang dan Kudus, Jawa Tengah. <br /><br />Kekuatan dari Polytron ada pada kualitas suaranya dan bisnis utamanya adalah untuk terus memproduksi kualitas yang tinggi dengan banyak melakukan investasi di segala bidang termasuk teknologi dan riset.<br /><br />Untuk layanan pelanggan, saat ini Polytron memiliki 50 lokasi service center di 48 kota di Indonesia, dan juga melalui Toll Free Number (layanan bebas pulsa) ke nomor 0 800 1 100999 serta melalui email ke service@polytron.co.id. Produk-produk Polytron saat ini tidak terbatas pada produk audio video saja, namun sudah merambah pada Home Applliances (Refrigerator, Air Conditioner, Washing Machine, Chest Freezer, Freezer, Water Dispenser, dan Show Case).<br />(P005*R016/B010)Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4818646393248626885.post-43262672292245363982010-05-26T03:22:00.000-07:002010-05-26T03:23:37.275-07:00Riset: Istri Paling Penasaran Soal Isi SMS dan EmailLONDON - Menurut sebuah penelitian yang dilakukan baru-baru ini ditemukan jika istri memiliki rasa penasaran berlebihan ketimbang suami, jika menyangkut data pribadi pasangan di internet.<br /><br />Penelitian yang dilakukan oleh London School of Economics dan Nottingham Trent University ini melibatkan ribuan pasangan setengah baya, yang terdiri atas suami dan istri.<br /><br />Dikatakan dalam penelitian tersebut, seperti dikutip melalui Tech Watch, Selasa (25/5/2010), seorang istri lebih memiliki rasa penasaran yang tinggi untuk mengetahui isi dari email, sms hingga web history. Bahkan mereka tidak segan-segan untuk membobol email, atau mencuri kesempatan untuk melihat isi yang ada dalam akun sang suami.<br /><br />Hal ini menemukan bahwa wanita lebih lancang memata-matai gadget milik suami mereka, baik di dalam jaket maupun kantong celana.<br /><br />Dalam temuan tersebut dikatakan, sekira 14 persen istri akan memeriksa email pasangannya, sedangkan 13 persen mengaku akan memeriksa isi SMS, dan 10 persen dari responden wanita mengaku akan memeriksa web history untuk mengetahui situs dan kegiatan apa saja yang telah dilakukan oleh sang suami.<br /><br />Angka-angka ini sangat berbeda dengan hasil dari pertanyaan yang sama, yang ditujukan untuk suami. Menurut para suami itu, sekira delapan persen mengaku akan memeriksa email istri mereka, dan hanya tuju perssen yang berniat memeriksa SMS atau web history istri sendiri.<br /><br />Para peneliti ini mengambil kesimpulan jika para pria lebih memahami dan ahli dalam menyimpan data mereka di komputer, tidak heran jika hal ini cukup membuat penasaran para istri. (srn-Selasa, 25 Mei 2010 - 08:14 wib , Okezone)Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4818646393248626885.post-49081666323197985272009-03-01T23:22:00.000-08:002009-03-01T23:28:21.216-08:00Strategi Pemasaran Berdasarkan Product Life Cycle<strong>SETIAP</strong> produk yang dibuat pasti mengalami fase dari mulai produk tersebut diperkenalkan ke pasar sampai dengan produk tersebut sudah tidak laku di pasaran. Hal inilah yang diungkapkan dalam kurva Product Life Cycle, dimana kurva ini membagi fase sebuah produk ke dalam 4 bagian, yaitu fase introduction, growth, maturity, dan decline. Setiap fase ini mempunyai kondisi yang berbeda-beda, seperti pertumbuhan penjualannya, profitnya, jumlah kompetitornya, dan sebagainya. Oleh karena itu, dalam menyikapi kondisi yang berbeda-beda ini, dibutuhkan strategi pemasaran yang berbeda-beda pula agar produk dapat bersaing di pasaran serta menghasilkan profit.<br /><br /><strong>Introduction</strong><br />Pada fase ini penjualan akan tumbuh dengan lambat dan profit sangat kecil (bahkan mungkin mengalami kerugian) karena besarnya biaya yang dikeluarkan. Untuk itu perusahaan perlu mengeluarkan biaya promosi yang sangat besar (dibandingkan dengan tingkat penjualannya) yang ditujukan pada beberapa hal, seperti memberi informasi pada potential customer mengenai adanya produk baru (product awareness), biaya untuk mengeluarkan product trial, biaya distribusi barang.<br /><br />Perusahaan seharusnya memfokuskan produknya pada customer yang siap beli. Selain itu, pada fase introduction ini, biasanya harga barang yang ditawarkan cenderung tinggi. Akan tetapi produk yang ditawarkan adalah produk yang standar.Perusahaan yang akan memperkenalkan produk baru harus membuat keputusan yang tepat kapan produknya akan memasuki pasar. Jika dia menjadi produk yang pertama (pioneer), maka hal ini akan memberikan pengaruh yang besar, akan tetapi resiko dan biaya yang ada juga cukup besar. Sebaliknya, jika dia menjadi produk pengikut (follower), maka produk ini akan menguasai pasar hanya apabila disertai dengan teknologi yang superior, kualitas yang baik, serta brand yang kuat.Sebuah riset mengatakan bahwa produk yang pertama kali diperkenalkan di pasar (market pioneer) memperoleh pangsa pasar yang lebih besar dibandingkan dengan produk pengikut (follower).<br /><br />Bahkan ada riset lain yang mendapatkan bahwa 19 dari 25 perusahaan yang menjadi penguasa pasar di tahun 1923, tetap menjadi penguasa pasar di tahun 1983 (60 tahun kemudian). Hal ini dikarenakan customer akan menyebutkan brand dari produk tersebut ketika mereka puas dengan produk yang diberikan.Akan tetapi, tidak selalu market pioneer menguasai pasar yang ada.<br /><br />Pada beberapa industri, justru follower mempunyai pangsa pasar yang lebih besar dibandingkan dengan pioneer. Sebuah riset mengatakan bahwa hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti produk pioneer yang belum “matang”, positioning yang salah, produk pioneer muncul saat demand masih lemah, biaya pengembangan produk yang menghabiskan dana yang dimiliki pioneer, kurangnya resource untuk bersaing dengan perusahaan lain yang lebih besar, serta kurangnya kompetensi dari manajemen pioneer.<br /><br />Sementara itu, kesuksesan follower ditunjang oleh harga produk yang lebih rendah, adanya peningkatan produk yang berkelanjutan, serta adanya pengambilan pangsa pasar dengan cara yang “kasar”.<br /><br /><strong>Growth</strong><br />Pada fase ini pertumbuhan penjualan sangat pesat, sehingga profit yang diperoleh juga meningkat. Melihat opportunity yang ada, kompetitor-kompetitor baru mulai memasuki pasar. Mereka memperkenalkan produk yang sama dengan feature-feature yang berbeda serta distribusi yang lebih luas. Sejalan dengan adanya peningkatan demand, harga produk pun akan mangalami penurunan secara lambat (atau bisa juga harga tetap sama). Biaya promosi cenderung tetap atau jika mengalami peningkatan maka tidak akan drastis. Akan tetapi peningkatan biaya promosi ini tidak sebanding dengan peningkatan penjualan yang sangat tinggi.Untuk mempertahankan peningkatan pangsa pasar yang tinggi, perusahaan melakukan berbagai strategi:<br /><br />• Meningkatkan kualitas produk, menambahkan feature baru dan memperbaiki desain produk, serta memberikan service tambahan atau jaminan terhadap produk<br /><br />• Menambahkan model baru, ukuran baru, rasa baru, dan sebagainya untuk melindungi produk utama<br /><br />• Memasuki segmen pasar baru<br /><br />• Memperluas cakupan distribusi dan memasuki saluran distribusi baru<br /><br />• Mengubah fokus advertising dari product awareness menjadi product preference<br /><br />• Menurunkan harga jual produk untuk menarik second layer customer<br /><br /><strong>Maturity</strong><br />Fase ini biasanya berlangsung lebih lama dari fase-fase sebelumnya. Pada fase ini pertumbuhan penjualan cenderung lambat (bahkan dapat mulai menurun) karena produk sudah diterima oleh pasar. Profit biasanya akan stabil atau bahkan cenderung menurun karena adanya kompetitor.<br /><br />Tingkat penjualan yang menurun menyebabkan adanya kelebihan produksi, yang pada akhirnya berimplikasi pada persaingan. Untuk mendapatkan pasar, kompetitor melakukan berbagai hal, seperti meningkatkan promosi & advertising, meningkatkan budget R&D untuk pengembangan produk, dan sebagainya. Hal ini menyebabkan kompetitor yang lemah menjadi tersingkir.<br /><br />Supaya dapat tetap bersaing pada fase ini, ada beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan:<br /><br />• Market modificationPerusahaan dapat meningkatkan pangsa pasarnya dengan 2 metode. Metode yang pertama yaitu dengan meningkatkan jumlah konsumen produknya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menarik konsumen produk pengganti (substitute product), memasuki segmen pasar baru, menarik konsumen produk kompetitor. Sedangkan metode yang kedua adalah dengan cara meningkatkan jumlah pemakaian produk. Konsumen diarahkan untuk menggunakan produk dengan frekuensi yang lebih sering, dengan takaran yang lebih banyak, atau menggunakan produk tersebut untuk kebutuhan yang lain.<br /><br />• Product modificationModifikasi produk dapat dilakukan melalui beberapa metode. Metode yang pertama yaitu dengan cara peningkatan kualitas, yang berarti peningkatan performa dari fungsi produk. Metode yang kedua yaitu penambahan feature, seperti ukuran, berat, material, aksesoris, dan sebagainya yang dapat meningkatkan fungsi, tingkat keselamatan, dan kenyamanan dari produk. Metode yang terakhir yaitu perbaikan desain (tingkat estetika) dari produk.<br /><br />• Marketing mix modificationUntuk meningkatkan penjualan, perusahaan juga dapat melakukan analisis terhadap beberapa aspek, yaitu harga produk yang bersaing dengan kompetitor, distribusi yang lebih intensif, advertising yang menekankan pada brand differences, promosi penjualan, personal selling, dan juga service yang diberikan. Perusahaan seringkali bingung apakah lebih baik meningkatkan budget advertising atau budget promosi penjualan.<br /><br />Pada fase maturity, pengaruh promosi penjualan lebih besar dibandingkan dengan advertising karena konsumen produk mencapai titik ekuilibrium dalam kebiasaan membelinya dan dalam pilihannya. Dalam hal ini, pendekatan psikologi (advertising) kurang efektif dibandingkan dengan pendekatan finansial (promosi penjualan)<br /><br /><strong>Decline</strong><br />Pada fase ini penjualan akan menurun, sehingga profit juga akan semakin menurun. Penurunan penjualan ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti adanya perubahan teknologi, perubahan selera konsumen, serta semakin meningkatnya persaingan domestik maupun internasional.<br /><br />Pada fase ini, beberapa perusahaan akan meninggalkan pasar. Semakin kecil exit barriers, maka semakin mudah perusahaan untuk meninggalkan suatu industri. Sebenarnya, ini menjadi suatu hal yang menarik bagi perusahaan yang tetap bertahan pada industri tersebut, karena perusahaan tersebut dapat menarik konsumen dari perusahaan yang “pergi”.<br /><br />Berikut ini beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan yang berada pada fase decline:<br /><br />• Meningkatkan investasi perusahaan untuk mendominasi pasar atau memperkuat posisi persaingan<br /><br />• Mempertahankan level investasi perusahaan sampai pada titik dimana ketidakpastian terhadap industri menjadi jelas<br /><br />• Mengurangi tingkat investasi perusahaan secara selektif dengan cara meninggalkan kelompok customer yang tidak memberikan keuntungan, serta meningkatkan investasi pada pasar yang memberikan keuntungan<br /><br />• Mengambil investasi perusahaan untuk memperoleh dana cair (cash) dalam waktu yang singkat<br /><br />• Meninggalkan bisnis dalam waktu yang singkat dengan cara menjual aset perusahaan secepatnyaDalam memilih strategi yang tepat untuk dilakukan, perusahaan harus melihat kondisi industri yang ada serta kekuatan perusahaan untuk bersaing dalam industri tersebut. Jika kondisi industri sudah tidak menarik tetapi kekuatan perusahaan masih ada, maka sebaiknya perusahaan mempertimbangkan untuk meninggalkan industri tersebut.<br /><br />Sedangkan jika kondisi industri masih menarik dan perusahaan masih mempunyai kekuatan untuk bersaing, maka perusahaan dapat mempertimbangkan untuk meningkatkan investasinya.<br /><strong><em>Written by Millenia A. SusantiMonday, 01 December 2008 </em></strong><br /><br /><strong>Referensi</strong><br />Kotler, Philip dkk., 2003, Marketing Management An Asian Perspective, Edisi Ketiga, Singapore: Prentice Hall Pearson Education Asia Pte Ltd.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4818646393248626885.post-25524449405423658782009-02-18T23:44:00.000-08:002009-02-18T23:46:00.618-08:0050% Karyawan kantoran mengalami SBS<strong>HASIL </strong>penelitian menunjukkan 50% orang yang bekerja di dalam gedung perkantoran di wilayah DKI mengalami permasalahan kesehatan sick building syndrome (SBS). <br /><br />Budi Haryanto dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI dan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) memaparkan hasil penelitian tentang Pengaruh suplementasi antioksidan terhadap SBS yang dilakukannnya selama enam bulan (Juli-Desember 2008) terhadap 350 orang karyawan dari 18 perusahaan di wilayah DKI. <br /><br />Dia menjelaskan SBS adalah situasi dimana penghuni gedung mengeluhkan permasalahan kesehatan dan kenyaman yang akut yang timbul berkaitan dengan waktu yang dihabiskan dalam suatu bangunan, namun gejalanya tidak spesifik dan penyebabnya tidak dapat diidentifikasikan. Selain itu juga berhubungan dengan kualitas udara dalam lingkungan. <br /><br />"<em>Hasil tersebut menunjukan frekuensi kejadian dari berbagai gangguan atau keluhan SBS yang terjadi pada para karyawan perusahaan di DKI dapat diturunkan secara bermakna setelah mengkonsumsi suplemen antioksidan (Reoxon Fortimun) setiap hari selama tiga bulan</em>," kata Budi. <br /><br />Menurut dia, penurunan kesehatan di dalam ruangan bersumber dari udara di dalam ruangan yang tercemar radikal bebas (bahan kimia) yang berasal dari dalam maupun luar ruangan. Polutan yang bisa mencemari ruangan dapat berupa asap rokok, ozone yang berasal dari mesin fotocopy dan printer, volatile organigs compounds berasal dari karpet, dan perabot.<br /><br />Keluhan utama yang ditimbulkan dari pencemaran udara dalam ruangan itu, katanya, bisa berupa iritasi (mata berair, bersin, hidung tersumbat, gatal tenggorokan), sesak nafas, sakit kepala, kelelahan, gejala seperti flu dan bronkitis. <br /><br />Keluhan yang paling sering dialami adalah sakit kepala, iritasi mata, badan cepat letih, perut terasa kembung, hidung berair, tenggorokan gatal, kesulitan dalam berkonsentrasi, kulit terasa kering serta batuk kering. (yz/tw-Bisnis Indonesia)Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4818646393248626885.post-68304260898013534172009-02-18T23:08:00.000-08:002009-02-18T23:10:23.744-08:00Pelajar SMU Anggap Keberadaan Permen Sangat Penting<strong>PERMEN</strong>, selain menjadi makanan kecil yang mempunyai rasa manis bahkan kini sudah beranekaragam rasanya, juga telah memasuki need and want dari para konsumen. <br /><br />Perhatikan saja, sering kita dapati bahwa pengkonsumsi permen alias candy ada di berbagai pelosok, dan juga di situasi-situasi yang beraneka ragam. Misalnya saja, saat berkendaraan, saat berkumpul dengan teman-teman bahkan juga saat santai sekalipun. <br /><br />Maka itu, peluang usaha dalam produksi permen juga menggiurkan. Lebih dari 17 perusahaan yang memproduksi permen berjuang untuk merebut pasar konsumen Indonesia. Guna menarik konsumen sebanyak-banyaknya produsen permen menghadirkan berbagai cara baik dari sisi tampilan bungkusannya hingga rasanya. <br /><br />Di sisi lain yang menarik perhatian adalah bagaimana pendapat konsumen permen itu sendiri terhadap kebutuhan dan keinginan mereka dalam mengkonsumsi permen. <br /><br />Beberapa waktu lalu, kami mencoba untuk mensurvey kebutuhan dan keinginan mereka - para pelajar SMU di Jakarta sebanyak 200 orang - dalam mengkonsumsi permen. <br /><br />Sebanyak 95.5% responden mengaku bahwa mengkonsumsi permen adalah penting. Selebihnya sebanyak 4.5% mengaku tidak penting. <br /><br />Alasan mereka dalam mengkonsumsi permen sangat beragam. Diantaranya adalah karena dapat membuat nafas jadi lega (26%), bahkan membuat pede (22,6%) dan juga memang sebanyak 22,6% responden senang mengkonsumsi permen. Ada juga yang menjawab, makan permen membuat semangat (21,6%). Saat bersosialisasi dengan teman-teman menjadi salah sastu alasan mengkonsumsi permen sebanyak 7% reponden menjawab hal itu. (<strong>Yuz</strong>)Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4818646393248626885.post-84168056219968954452009-01-29T20:38:00.001-08:002009-01-29T20:38:44.193-08:00Gen dan Sosialisasi<div id="content1"><span style="font-weight: bold;">GEN </span>ternyata tidak hanya dapat menjelaskan mengapa sebagian orang memiliki banyak teman dan sebagian lainnya sedikit. Sebuah riset terbaru menyimpulkan gen juga dapat menentukan seberapa teman-teman yang kita miliki saling terkait.<br /><br />"<span style="font-style: italic;">Kami menemukan seberapa besar keterkaitan teman-teman Anda satu sama lain bergantung pada gen Anda sendiri. Beberapa orang memiliki empat teman yang saling mengenal dan beberapa memiliki empat teman yang tidak saling mengenal</span>," ujar peneliti Nicholas Christakis dari Universitas Harvard, Massachusetts.<br /><br />Christakis bersama koleganya menganalisis data nasional yang membandingkan lebih dari seribu kembar identik dan kembar fraternal. Karena saudara kembar biasanya hidup di lingkungan sama, riset itu dapat digunakan untuk menunjukkan pengaruh gen terhadap berbagai hal.<br /><br />"<span style="font-style: italic;">Kami menemukan adanya kecenderungan genetik untuk memperkenalkan teman-teman Anda</span>," ungkapnya. <br /><br />Orang-orang yang berada di tengah jaring sosial, lanjutnya, lebih cenderung berbagi rahasia. Tetapi, mereka juga lebih rentan tertular penyakit dari teman-teman mereka. (*/Reuters/X-5)</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4818646393248626885.post-73500407912417851182009-01-22T19:01:00.000-08:002009-01-22T19:05:55.771-08:002009, Usaha Kecil Masih Berkembang<strong>MENYIKAPI</strong> tantangan ekonomi di tahun 2009, sebanyak 80% UKM berencana mempertahankan karyawan dan 13% akan menambah jumlah karyawannya. Hal itu, terungkap saat survey dilakukan oleh HSBC.<br /><br />Yang menarik, sebagian perusahaan-perusahaan bersiap-siap untuk mengambil tindakan PHK terhadap karyawannya, ternyata UKM melihat tahun 2009 sebagai <em>challenge</em> yang besar.<br />Dari survei 300 UKM Indonesia, 50 persen mempertahankan belanja. Sedangkan 24 persen lainnya merencanakan meningkatkan modal. Dari sisi rencana rekrutmen, 80 persen UKM Indonesia berencana mempertahankan karyawan dan 13 persen akan menambah jumlah karyawannya.<br /><br />Temuan-temuan ini memperlihatkan sektor UKM masih mendorong perekonomian Indonesia. "<em>Ini sinyal positif dan kami turut bersemangat</em>," kata Head of Small and Medium Enterprises HSBC Steve Miller dalam pemaparan hasil survei bertajuk Asia-Pasific Small Business Confidence Survey yang dilakukan HSBC pada kuartal IV 2008, Selasa, 19 Januari 2009 lalu. (<strong>YZ/Vivanews</strong>)Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4818646393248626885.post-23283020333861528172009-01-22T05:23:00.000-08:002009-01-22T05:26:10.278-08:00Kebanyakan Remaja Tidak Tahu Fungsi Air<p><strong>TAHUKAH</strong> anda ? bahwa banyak masyarakat tidak mengetahui fungsi air minum, terutama di kalangan remaja. </p><p>"<em>Gejala dehidrasi seperti bibir kering, sulit BAB, urin berwarna kuning-kecokelatan dengan volume urine yang sering diremehkan</em>," papar Ketua Umum Pergizi Pangan (Perhimpunan Peminat Gizi dan Pangan Indonesia) Prof Dr Hardinsyah MS.</p><p>Sedianya air minum mampu mengoptimalkan kemampuan fisik dan kualitas kehidupan manusia.<br />Menurut Hardinsyah, jika kekurangan air bisa mengganggu fungsi ginjal. Sebab, organ tersebut paling penting untuk menjaga keseimbangan air dan elektrolit.</p><p>Kekurangan 2 persen air tubuh mulai menimbulkan gejala kekurangan air seperti haus dan bibir kering. 4-6% air tubuh hilang, akan terasa sakit kepala, pusing dan lemah.</p><p>12 persen hilang, akan sulit mengunyah dan perlu bantuan medik. Kekurangan air sebanyak 15-25% berakibat fatal. "<em>Kurang minum dapat berdampak pada gangguan kesehatan, menurunkan kemampuan fisik, menurunkan daya ingat atau konsentrasi, sulit buang air besar, pingsan, dan kematian. Keparahan dampak buruk ini tergantung tingkat dehidrasi yang dialami,"</em> paparnya.</p><p>Penelitian Hardinsyah di 2008 pada 209 remaja dan 194 orang dewasa di Bandung Barat dan Jakarta Utara menunjukkan, 51,1% remaja berpengetahuan rendah tentang air minum. Hanya 21,4% remaja yang mengetahui empat kegunaan air bagi tubuh, 43,2% yang mengetahui akibat kurang air minum, 44,2% yang mengetahui empat gejala kekurangan air tubuh.</p><p>Hanya 35,9% remaja yang tahu bahwa sumber air bagi tubuh juga dapat berasal dari makanan (buah-buahan), dan 34,0% remaja yang mengetahui kapan tubuh membutuhkan air lebih banyak. Hanya 28,6% remaja menjawab benar tentang akibat air yang tidak aman.</p><p>"<em>Secara umum pengetahuan orang dewasa tentang air minum lebih baik dibanding remaja, 26,3 % orang dewasa mempunyai pengetahuan yang rendah tentang air minum</em>," tandasnya. Dari segi perilaku atau kebiasaan minum, 62,1% remaja dan 59,8% dewasa lebih menyukai air putih.</p><p>Alasan lebih menyukai air putih pada umumnya adalah karena rasa, keamanan, dan kemudahan memperoleh baik pada remaja maupun pada dewasa. Sumber air minum keluarga di daerah penelitian ini pada umumnya berasal dari air galon, air ledeng, air sumur.</p><p>Sekira sepertiga dari mereka yang menggunakan air galon adalah galon isi ulang (refill). Lima jenis minuman yang paling disukai selain air putih oleh remaja adalah teh dalam kemasan, teh yang dibuat di rumah, minuman elektrolit, minuman ionisasi dan susu (data ini diurut berdasarkan dari yang paling digemari).</p><p>Sedangkan lima jenis minuman yang paling disukai orang dewasa selain air putih adalah teh buatan rumah, kopi buatan rumah, jus dalam kemasan, teh dalam kemasan dan jus yang bukan dalam kemasan. "<em>Sekitar hampir separuh keluarga (45,3%) merasakan ada masalah dalam pemenuhan kebutuhan air minum keluarga,"</em> ucapnya.</p><p>Selanjutnya, rata-rata biaya yang dikeluarkan remaja untuk belanja minuman di luar rumah per minggu adalah Rp18.311 dan pengeluaran biaya dari orang dewasa Rp22.454.</p><p>"<em>Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian remaja dan orang dewasa yang diteliti menghadapi masalah pemenuhan kebutuhan air minum. Perlu upaya peningkatan kesadaran akan pentingnya air bagi kesehatan dan perilaku minum yang baik dalam konteks gizi seimbang (balance diet)</em>," jelasnya.(lsi) (<em><strong>sindo//jri</strong></em>)</p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4818646393248626885.post-32171723512750324472009-01-22T05:11:00.000-08:002009-01-22T05:12:09.847-08:00Perempuan Lebih Sulit Menahan Lapar<strong>MAU</strong> tahu mengapa berat badan perempuan tidak stabil? Ternyata menurut penelitian, otak perempuan lebih sulit melawan rasa lapar ketimbang laki-laki. Mengapa begitu?<br />Hal tersebut terbukti dari sebuah penelitian yang dilakukan di laboratorium Nasional Brookhaven. Penelitian itu dilakukan dengan cara meneliti sistem kerja otak laki-laki dan perempuan.<br /><br />Penelitian itu dilakukan dengan cara menanyakan pada perempuan dan laki-laki tentang makanan favorit mereka. Setelah selesai menjawab pertanyaan, mereka disuruh untuk berpuasa semalaman.<br /><br />Keesokkan harinya, semua objek penelitian itu ditanya apakah mereka masih memikirkan makanan favorit mereka. Semua dari objek tersebut menjawab bahwa mereka tak mempunyai pikiran mengenai makanan.<br /><br />Lalu kemudian gelombang otak mereka diperiksa sambil memperlihatkan makanan-makanan favorit satu persatu. Dari hasil tersebut terlihat, kebanyakan gelombang otak perempuan yang bereaksi ketika makanan favoritnya muncul. Sedangkan rata-rata pada pria tidak ada perubahan pada gelombang otaknya.<br /><br />Dari hal itu terbukti bahwa perempuan lebih tak bisa menahan rasa laparnya. Jadi sudah tahu alasannya mengapa berat tubuh perempuan tidak stabil kan?(<em>Amelia Ayu Kinanti - detikhot</em>)Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4818646393248626885.post-57359426030295091002009-01-22T05:03:00.000-08:002009-01-22T05:05:07.995-08:00Brand Sebagai Ritual Logo Saja<strong>BANYAK</strong> product owner menganggap bahwa brand tidak lebih dari sekedar logo, iklan dan paten. Padahal, banyak yang perlu diperhatikan jika brand tersebut menjadi "idola" di tengah masyarakat.<br /><br />Country Director The Brand Union Jakarta Daniel Surya mengatakan dalam kondisi krisis global menyebabkan pasar lesu dan pembelanjaan oleh konsumen menurun sehingga konsumen lebih selektif dan kritis dalam memilih brand. Sehingga hilangnya pandangan konsumen terhadap logo brand itu sendiri.<br /><br />Yang dibutuhkan brand selama ini, kata Daniel Surya, adalah membangun mind identity dan visual identity, meskipun hal soal logo, dan iklan tidak salah bahkan penting. "<em>Namun, yang terpenting dalam membangun sebuah brand adalah mind identity kemudian ke people identity dan visual identity."</em><br /><br />Apalagi di tengah persaingan yang mengganas, kualitas hampir sama, perubahan semakin cepat sehingga dibutuhkan mind identity yang berbeda.<br /><br />Menurut dia, brand di luar negeri dikembangkan oleh karyawan atau staf dalam suatu perusahaan.<br /><br />Berdasarkan penelitian, 68% pelanggan meninggalkan suatu brand karena perilaku dari karyawan yang tidak menyenangkan. Konsumen yang loyal karena kesan yang baik terhadap karyawan 41% dan 70% persepsi oleh pengalaman dengan karyawannya. (<strong>YZ/Bisnis.com</strong>)Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4818646393248626885.post-39398802564734421532009-01-22T04:52:00.000-08:002009-01-22T04:54:50.531-08:00Brand Unik Dongkrak Nilai Produk<strong>SEEBERAPA</strong> unik Brand anda ? Apakah dengan keunikan brand bisa meningkatkan penjualan ?<br /><br />Bisakah ?<br /><br />Jawabannya, bisa. Dari hasil penelitian, 70 persen keberhasilan sebuah brand ditentukan dari hasil pengalaman konsumen dengan sikap orang di sekitar brand. Selebihnya sekitar 40 keberhasilan brand ditentukan oleh layanan karyawan.<br /><br />Keunikan brand tersebut sebenarnya menjadi kelebihan sendiri dalam kompetisi dengan produk sejenis. Sehingga produk yang mempunyai kelebihan khusus ini bisa meningkatkan nilai produk di mata konsumen.<br /><br />Country Director Brand Union Jakarta Daniel Surya mengatakan, momen krisis bisa menjadi peluang meningkatkan citra produk.<br /><br />"<em>Indonesia memiliki banyak hal untuk dijadikan brand yang kuat," ujar Daniel dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu 21 Januari 2009. "Tetapi seringkali tidak mampu divisualisasi</em>." (<strong>YZ/berbagai sumber</strong>)Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4818646393248626885.post-54638534858100762672009-01-21T22:48:00.000-08:002009-01-21T22:58:21.947-08:00Introduction - Audiens Insight<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgctCwr2QScBHT5iJyGsrKjSoCUkd58ID2q5A0u0EJCmTVWsT261AabP48ecxAC112hvrfwl1JSdOhXFzjyaYp9Y2Nj2j7_37C3Bk5W9v5jdzjz_4T-RpdBD0SpGKrao9OcRjKRTo1t-aPu/s1600-h/logo+audiens.jpg"><img style="text-align: center;float: left; margin-top: 0px; margin-right: 10px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; cursor: pointer; width: 284px; height: 126px; " src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgctCwr2QScBHT5iJyGsrKjSoCUkd58ID2q5A0u0EJCmTVWsT261AabP48ecxAC112hvrfwl1JSdOhXFzjyaYp9Y2Nj2j7_37C3Bk5W9v5jdzjz_4T-RpdBD0SpGKrao9OcRjKRTo1t-aPu/s320/logo+audiens.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5294007182535489762" /></a><br /><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div>Apa itu audiens? Siapa mereka? Bagaimana perilaku mereka? Kapan dan dimana mereka melakukannya? Di blog ini akan mencoba ngebahas semua tentang audiens. So, terus update infonya yah!!!<br /></div>Unknownnoreply@blogger.com0